TeknoLimit.Id – JungKwanJang Red Sparks terus melanjutkan performa kuat mereka jelang akhir musim reguler Liga Voli Korea 2023-2024.
Setelah terpuruk pada putaran kedua dan ketiga, Red Sparks kembali ke tren kuat pada putaran pembuka dan bahkan melampauinya.
Sejak putaran keempat dimulai hingga putaran keenam berlangsung setengah jalan, Red Sparks kini telah mencetak 12 kemenangan dalam 15 pertandingan.
Tiga kekalahan itu pun dialami dari dua tim peringkat teratas yaitu Suwon Hyundai E&C Hillstate (1 kali) dan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders (2 kali).
Meski begitu, misi revans telah dituntaskan. Dalam tren enam kemenangan beruntun yang dijalani Red Sparks saat ini, Hyundai E&C dan Pink Spiders turut menjadi korban.
Hyundai E&C menjadi korban terkini.
Sang pemuncak klasemen sementara dipermalukan Red Sparks di kandang sendiri dalam duel sengit di Suwon Gymnasium, Suwon, Korea Selatan, Sabtu (2/3/2024).
Setelah selalu tertinggal dalam skor set, Red Sparks sukses mempermalukan juara Liga Voli Korea 12 kali itu dengan kemenangan 3-2 (23-25, 25-15, 16-25, 25-19, 15-10).
Pebola voli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, turut menjadi pahlawan dengan sumbangsih 29 poin dengan dua poin dicetak di akhir laga.
Selain itu, Megatron turut berperan dalam kebangkitan tim dengan rentetan servis sukses yang menghasilkan 11 poin beruntun bagi Red Sparks pada set kedua.
“Mega telah berkembang dari penyerang yang baik menjadi pebola voli yang baik (komplet, red),” puji Ko Hee-jin selaku pelatih, dilansir dari Yonhap News Agency via Naver.
“Dia telah meningkatkan kemampuannya dalam servis, blok, bertahan, dan umpan, yang mana dulu sedikit kurang.”
Megawati tak membawa bendera Merah Putih sendirian. Di belakangnya, turut hadir penggemar dari Tanah Air yang datang langsung ke arena pertandingan.
Tiket pertandingan Hyundai E&C versus Red Sparks hari ini pun habis terjual. Ada 3.384 kursi yang terisi penuh di Suwon Gymnasium.
“Tanpa penggemar Red Sparks, termasuk para fan dari Indonesia, kami tidak mungkin menjalani tren yang meningkat ini,” ucap Ko Hee-jin menanggapi.
Tak cuma ramai di dunia maya, orang-orang Indonesia yang rela berbondong-bondong ke arena untuk mendukung Megawati telah mencuri perhatian publik Negeri Ginseng sejak awal.
Media Korea sempat menyoroti bagaimana suporter Indonesia sampai menyewa tiga bus saat Red Sparks bertandang ke markas Gwangju AI Peppers Savings Bank pada November lalu.
Ramainya dukungan penonton Indonesia, bahkan sampai membuat Red Sparks serasa bermain di kandang kendati berstatus tim tamu, membuat para pemain takjub.
“Saya kira kami sedang berada di AVC Cup (Piala Asia),” ujar setter andalan tim, Yeum Hye-seon, pada saat itu.
Memang, kemudian sempat terjadi kontroversi gegara bentuk dukungan yang negatif termasuk dengan komentar negatif ke akun media sosial tim lawan.
Aksi fan Indonesia menambahkan tulisan Mega ke bendera Korea Selatan hingga spanduk yang mengungkit isu politik di Tanah Air juga sempat menuai kecaman.
Meski demikian, energi yang dihadirkan telah mendorong Red Sparks menuju pencapaian baru. Ko Hee-jin pun berharap para penggemar agar tidak berhenti memberi dukungan.
“Kami mendapatkan banyak kekuatan dari mereka. Saya harap mereka terus memberi kami kekuatan,” ucap Ko Hee-jin menutup.
Kemenangan atas Hyundai E&C mendekatkan Red Sparks menuju babak playoff pertama mereka setelah tujuh tahun menanti.
Red Sparks kukuh di peringkat tiga klasemen sementara dengan keunggulan 10 poin atas rival terdekat yaitu GS Caltex Seoul KIXX.
Jika mampu menjaga margin poin di atas tiga angka di tiga laga tersisa, Red Sparks berhak untuk langsung menantang tim peringkat dua dalam perebutan satu tiket final Liga Voli Korea.