TeknoLimit.Id – Pada Selasa (12/3/2024) siang waktu sempat, Kepolisian Finansial Italia menggeruduk markas AC Milan.
Penggerebekan ini adalah bagian dari proses penyelidikan terhadap kemungkinan pelanggaran yang dilakukan I Rossoneri.
Fokus penyelidikan adalah soal penjualan AC Milan dari Elliott Management kepada RedBird pada Agustus 2022.
Elliott diduga tidak benar-benar melepas kontrol terhadap AC Milan kepada RedBird.
CEO AC Milan, Giorgio Furlani, dan pendahulunya, Ivan Gazidis, menjadi pesakitan yang sedang diselidiki pihak berwenang.
Jika Elliott memang benar masih ikut mengendalikan klub, AC Milan berpotensi menerima hukuman.
Pelanggaran macam ini bisa membuahkan hukuman denda atau bahkan pengurangan poin di kompetisi liga.
AC Milan juga bisa saja dihukum UEFA mengingat Elliott adalah pemilik sebagian saham klub Liga Prancis, Lille.
UEFA bisa mengeluarkan AC Milan dari kompetisi antarklub Eropa karena dualisme kepemilikan klub tersebut.
Atmosfer negatif yang kini menaungi AC Milan terjadi justru saat mereka sedang menatap sebuah laga krusial.
Tim asuhan Stefano Pioli akan menghadapi Slavia Praha di leg kedua babak 16 besar Liga Europa, Kamis (14/3/2024) di Fortuna Arena, Praha.
AC Milan hanya menang 4-2 atas Slavia Praha di leg pertama.
Padahal, mereka unggul jumlah pemain selama 1 jam lebih setelah bek Slavia Praha, El Hadji Malick Diouf, menerima kartu merah di menit ke-26.
Perkembangan terbaru bisa saja mengganggu konsentrasi AC Milan.
Akan tetapi, Pioli menegaskan bahwa skuadnya tidak terpengaruh situasi yang sedang terjadi.
Sang pelatih juga menyatakan bahwa timnya tidak akan menganggap remeh Slavia Praha karena sedang unggul 4-2.
“Tidak ada risiko kami meremehkan tantangan ini,” kata Pioli dalam jumpa pers sebelum laga melawan Slavia Praha seperti dikutip dari Sky Sport Italia.
“Kami punya sedikit keunggulan karena penampilan yang didorong determinasi dan kualitas.”
“Kami siap tetapi di saat bersamaan, Slavia Praha akan menjadi lawan dengan jenis yang berbeda.”
“Slavia Praha terbiasa menyerang dengan intensitas tinggi.”
“Hal ini juga berarti akan ada lebih banyak ruang untuk kami.”
“Kami merasa tenang dan berkonsentrasi untuk pertandingan nanti.”
“Kami punya keyakinan terhadap klub dan tidak terganggu situasi yang ada,” pungkasnya.