TeknoLimit.Id – Pada pekan ke-33 Liga Italia, Jumat (19/4/2024) di Sardegna Arena, Juventus ditahan Cagliari 2-2.
Tim Hitam-Putih bahkan nyaris kalah karena tertinggal 0-2 lebih dulu di babak pertama.
Cagliari mencetak 2 gol penalti lewat Gianluca Gaetano di menit ke-30 dan Yerry Mina (36′).Juventus baru membalas di babak kedua.
Dusan Vlahovic mencetak gol lewat tendangan bebas (61′) dan skor disamakan lewat bunuh diri Alberto Dossena (87′).
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, punya argumen mengapa Juventus tampil buruk di babak pertama.
Menurut Allegri, timnya tidak memahami pendekatan yang diperlukan untuk menghadapi laga ini.
“Sederhana saja, kami membiarkan 7 serangan balik terjadi,” kata Allegri seperti dikutip dari Football Italia.
“Kami juga terus-menerus mencoba operan tik-tak dan salah melakukannya.”
“Melawan tim yang agresif seperti Cagliari, Anda harus bertarung.”
“Kami tidak memahami situasi itu terutama dengan bola tidak meluncur dengan baik di atas lapangan.”
“Kami harus memainkan bola-bola panjang.”
“Pada fase ini, Anda akan kalah jika tidak menyamai intensitas lawan.”
“Ini sebabnya pemain-pemain Cagliari kram di akhir pertandingan. Mereka memberikan segalanya.”
“Dalam situasi seperti ini, entah Anda menyamai intensitas mereka atau mencari jalan keluar dengan teknik yang presisi.”
“Kami tidak melakukan keduanya,” ucap sang juru taktik.
Juventus sekarang hanya meraih 12 poin dalam 12 laga terakhir.
Mereka duduk di peringkat 3 dengan memiliki 64 poin dalam 33 laga.
Bologna dan AS Roma di bawah Juventus bisa mendekat dengan masing-masing memiliki 59 serta 55 poin dan punya pertandingan sisa lebih banyak.
Untungnya bagi Juventus, sekarang zona Liga Champions di klasemen Liga Italia bertambah menjadi 5 tim teratas.
Untuk lolos ke Liga Champions musim depan, I Bianconeri hanya perlu menyelesaikan kompetisi dengan jumlah poin lebih banyak dari tim peringkat 6.
Posisi itu sekarang ditempati Lazio yang mempunyai 52 poin dengan jumlah pertandingan sama seperti Juventus.
Tetapi, masih ada ancaman dari Atalanta di peringkat 7.
La Dea memiliki 51 poin tetapi tim asuhan Gian Piero Gasperini baru bermain 31 kali.