TeknoLimit.Id – Sensasi Brian Yang pada awal tahun ini sejatinya sempat mencuri perhatian.
Terutama dari progres apiknya tatkala mampu menjadi runner-up Indonesia Masters 2024, Januari lalu.
Perjalanannya ke final turnamen BWF World Tour Super 500 itu diselingi dengan kemenangan fenomenal ketika mengalahkan salah satu musuh susahnya, Anthony Ginting yang bertindak sebagai wakil tuan rumah.
Kala itu, Brian Yang diprediksi akan semakin bersinar menyusul teknik-teknik pukulan dia yang juga kian matang.
Namun demikian, faktanya tidak demikian.
Bukannya melejit, hasil demi hasil turnamen Brian Yang justru mengalami kemunduran.
Empat kali ikut turnamen setelah itu, semua hasil Yang berakhir dengan kekalahan early exit.
Termasuk pada All England Open 2024 kali ini.
Pemain berusia 23 tahun itu kembali menelan kekalahan prematur ketika ia tak mampu menangkis segala bentuk serangan Kenta Nishimoto (Jepang).
Brian Yang bahkan harus rela menelan kekalahan pahit, diwarnai skor satu digit dalam dua gim langsung, 13-21, 4-21.
Pertandingan berdurasi 35 menit itu bahkan menjadi laga dengan skor paling sadis dari semua hasil babak 32 besar hari pertama All England Open 2024.
Kekalahan di babak pertama itu turut mencegah Brian Yang kembali bertemu Ginting pada babak 16 besar. Ginting sendiri lolos babak kedua setelah tampil apik melawan Lee Chia Hao (Taiwan).
Sebelum mentas ke turnamen prestisius di Utilita Arena Birmingham, Inggris ini, Brian Yang sendiri terus mengalami kekalahan prematur di 3 turnamen lain.
Di Thailand Masters 2023, dia terhenti di babak pertama setelah mundur di pertengahan laga dengan skor 9-11 saat melawan Misha Zilberman,
Jeda sekitar sebulan kemudian, pada German Open 2024, Yang masih belum menampilkan yang terbaik setelah dijegal Julien Carragi (Belgia) dengan skor rubber game, 21-16, 15-21, 14-21 pada babak 16 besar.
Dan pekan lalu, di French Open 2024, dia kembali menelan kekalahan babak pertama dari Kunlavut Vitidsarn (Thailand) dengan skor 13-21, 21-13, 20-22.