TeknoLimit.Id – Keputusan mundur Maurizio Sarri dari Lazio dibeberkan media Italia pada Selasa (12/3/2024) waktu setempat.
Pelatih berusia 65 tahun menyampaikan niatnya pergi kepada petinggi klub kurang dari 24 jam pasca-kekalahan tim dari Udinese.
Dalam lanjutan Liga Italia di Olimpico, Senin (11/3/2024), Biancoceleste dipermalukan Udinese 1-2.
Tekanan kepada Sarri dan skuadnya akibat hasil minor itu memang tinggi.
Ia dan pemain menerima ejekan dari pendukung Lazio sendiri setelah bubaran pertandingan.
Fan semakin gerah melihat kinerja klub yang menukik tajam musim ini.
Dari statusnya sebagai runner-up Serie A musim lalu, sekarang Lazio kesulitan sekadar menembus 5 besar klasemen.
Ciro Immobile dkk tercecer di peringkat 9 dengan raihan 40 angka dari 28 pertandingan.
Dari zona antarklub Eropa terdekat, mereka sudah tertinggal 7 angka.
Kondisi ini lumayan mengejutkan mengingat Sarri berhasil membawa Lazio lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Mereka bahkan meraih hasil istimewa saat menekuk Bayern Muenchen 1-0 pada leg pertama di Olimpico.
Namun, Si Elang Muda harus rontok pula pada akhirnya setelah dibalas Bayern 3-0 di Jerman.
Tren buruk 4 partai terakhir diyakini menjadi alasan Sarri memutuskan kerja sama lebih cepat dari kontrak yang mengikatnya sampai Juni 2024.
Secara beruntun, Lazio dibabat Fiorentina (1-2), Milan (0-1), Bayern (0-3), dan kini tim papan bawah Udinese (1-2).
Belum lagi menghitung tensi relasinya yang kerap naik-turun dengan presiden klub, Claudio Lotito.
Setelah Sarri mundur, Lazio dikabarkan menyiapkan sejumlah kandidat untuk meneruskan pekerjaannya, minimal sampai akhir musim ini.
Tiga mantan pemain Biancoceleste mencuat sebagai calon suksesor, yakni Tommaso Rocchi, Miroslav Klose, dan Cristian Brocchi.
Namun, hal menarik juga membahas ke mana Sarri akan pergi selepas pecah kongsi dengan Lazio?
Media mengendus satu kemungkinan untuknya, yaitu bereuni dengan Chelsea.
Di Stamford Bridge, nama Sarri masih spesial di kalangan penggemar berkat kontribusinya selama menukangi The Blues.
Semusim di balik kemudi, pelatih berkacamata itu mempersembahkan gelar Liga Europa 2018-2019.
Filosofi Sarri-Ball yang dia terapkan menghancurkan Arsenal pada final di Baku, Azerbaijan, dengan skor 4-1 kala itu.
Kebersamaan mereka tak bertahan lama ketika The Blues secara resmi mengumumkan perpisahan dengan Sarri kurang dari tiga pekan usai pesta di Baku.
Alasan Sarri untuk lebih dekat dengan keluarganya di Italia menjadi pertimbangan dia meninggalkan London.
Rumor tersebut bisa jadi bikin Mauricio Pochettino semakin gerah di kursi pelatih Chelsea.
Wajar karena posisinya jauh dari kata aman melihat kinerja klub musim ini.
Meski baru saja mengalahkan Newcastle United 3-2, Cole Palmer dkk masih terjerembap di peringkat 11 klasemen Liga Inggris.
Mereka juga kalah di final Piala Liga Inggris serta masih berjuang sintas di perempat final Piala FA.
Ketegasan Sarri dan filosofi permainan yang jelas membuat namanya kembali didengungkan segelintir fan di jagat medsos.
Eks pelatih Napoli dan Juventus itu mungkin saja balikan dengan The Blues untuk menukangi klub sebagai manajer interim setidaknya hingga akhir musim ini.
Baru pada musim depan klub memutuskan buat menunjuk pelatih baru guna menangani Si Biru dalam proyek jangka panjang.
Beberapa hari ke belakang, Pochettino memang disorot karena sikapnya yang dianggap mulai cemas dan penuh keluhan menghadapi isu pemecatan.
Selepas hasil imbang dengan Brentford (2/3/2024), fan The Blues menyanyikan nama Jose Mourinho, eks pelatih Chelsea yang juga sedang menganggur pasca-dipecat AS Roma.
Muncullah isu Mourinho bakal menggeser posisi Pochettino dan pria Argentina itu terlihat mulai bersikap defensif.
“Saya menghormati Jose, dia teman saya. Dia luar biasa untuk klub ini. Medalinya di sini luar biasa,” kata Pochettino di Football London.
“Jika pemain percaya bahwa dengan pelatih lain mereka bisa lebih baik, mungkin mereka bisa berbicara dengan pemilik klub atau direktur olahraga,” ujarnya.
Kemudian sebelum menghadapi Newcastle, Pochettino kembali mengutarakan harapan mendapat dukungan penuh dari fan Chelsea, bukan malah memojokkannya.
“Semoga mereka (suporter Chelsea) mendukung saya seperti mereka (fan Newcastle) mendukung Eddie Howe karena saya ada di sini,” tutur Poche.
“Saya adalah pelatih Chelsea dan ingin menang sebanyak yang fan mau. Saya harap kami memiliki dukungan ini di masa depan,” tambahnya.