TeknoLimit.Id – Perbincangan hangat terkait masalah ini muncul sejalan dengan prestasi yang apik dengan prestasi skuad Garuda.
Saat ini dalam tubuh timnas sudah banyak pemain keturunan yang bergabung.
Secara kualitas tentu kehadiran mereka menambah kekuatan dan Shin Tae-yong memiliki banyak opsi untuk pemain yang akan diandalkan.
Namun, masalah muncul saat Shin membutuhkan pemain-pemain tersebut untuk ajang di luar agenda FIFA.
Beberapa pemain keturunan sulit dilepas oleh klub dan butuh lobi khusus karena tim luar negeri cukup ketat terkait masalah ini.
Erick Thohir menjelaskan, memang perlu usaha ekstra untuk membawa pemain-pemain terbaik saat ini.
Berkaca dari Piala Asia U-23 2024, ada Ivar Jenner (FC Utrecht), Rafael Struick (ADO Den Haag), Marselino Ferdinan (KMSK Deinze), Justin Hubner (Cerezo Osaka), Nathan Tjoe-A-On (SC Heerenveen) dan Elkan Baggott (Bristol Rovers) yang masuk dalam daftar panggil.
Namun, hanya Ivar, Rafael, Marselini, dan Hubner yang akhirnya bisa bergabung.
Bahkan, Hubner datang terlambat karena masih bertugas bersama klubnya.
“Tetapi pemain-pemain kita yang di luar negeri ya memang perlu lobby-lobby khusus.”
“Seperti Marselino, Alhamdulillah bisa datang. Ivar, Rafael bisa datang.”
“Tetapi pemain yang sekarang sudah menjadi tim utama seperti Elkan misalnya, ya sampai hari ini kita belum bisa menarik gitu.”
“Nah untung saja Nathan dan Justin dengan lobby-lobby kami dari PSSI ya kita 24 jam melobi akhirnya pemain bisa dilepaskan,” kata Erick Thohir, Jumat (19/4).
Sosok yang menjabat sebagai Menteri BUMN ini hanya berpesan agar masyarakat Indonesia tidak saling terpecah untuk pemain keturunan.
Apalagi, pemain yang ada di timnas saat ini sudah legal menurut FIFA.
“Tetapi ini lho yang saya mau kasih catatan bahwa pemain Indonesia yang di Amerika atau di Eropa atau di benua Asia lain.”
“Jangan pernah juga nanti dipikirkan itu setengah Indonesia,” tegasnya.
Erick menegaskan bahwa pemain yang sudah berseragam timnas memiliki rasa kebanggaan yang tinggi.
Hubner dan Nathan bahkan langsung bertugas di timnas meski baru bermain untuk klubnya.
Hal ini yang harusnya jadi perhatian bagi semua pihak dan seharusnya mereka tetap mendapatkan dukungan penuh.
“Karena mereka pemain Indonesia buktinya kemarin. Nathan sampai, langsung main. Justin sampai, langsung main.”
“Artinya apa? Jangan pertanyakan itu. Jangan pernah memecah-mecah lagi, oh ini diaspora, ini Indonesia.”
“Semuanya pemain Indonesia. Kebetulan ada yang main di Indonesia dan ada yang main di luar Indonesia,” pungkasnya.